Laman

Minggu, 29 Desember 2013

Germo Berkedok Warung Kopi

Radar Publik, Minggu 28 Des 2013.
PASURUAN - Tepatnya di desa sumber gedang kec. Pandaan, saat ada acara peliputan pildes di sumber gedang, Persiden Radar Publik dan tim kelelahan dan mencari sebuah warung kopi di pinggir jalan untuk ngopi dan melepaskan dahaga kelelahan, tiba-tiba yang punya warung marah-marah tanpa sebab kepada kita semua..

'' heh mas kalau ngopi disini motor nya masukkan kedalam saja biar gak dicuri orang '' ujarnya sipemilik warung.

Kami balek bertanya '' memangnya banyak pencuri ya pak '' dengan sopan, mala pemilik warung marah '' kalau ada apa-apa mau tanggung jawab, disini ini tempatnya wanita penghibur nanti kalau ada razia maka aku yang bertanggung jawab'' ujarnya pemilik warung.

Ternyata di warung sebut saja Warung (Pak Kowi) 60 TH. bukan hanya jual kopi, tapi juga menjual lonte (PSK) dan menyediakan tempat portitusi disitu.

Rupanya Penegak Hukum setempat dugaan ada main mata dengan pemilik tempat tersebut, nyatanya walaupun masyarakat disitu sudah melarangnya tetapi masi aman-aman saja, ujar beberapa warga kepada Persiden Radar Publik beserta tim.

Himbauan kami supaya tempat itu ditutup dan di bubarkan karena disinyalir rusaknya moral kaula muda dari tempat-tempat seperti itu, untuk itu supaya aparat yang berwenang segera bertindak biar penyakit masyarakat bersih dan kondusif. (PEMRED).

Jumat, 20 Desember 2013

Pakde Karwo: Pejabat Daerah Jangan Bikin Kegaduhan Politik

Radar Publik Sabtu, 21 Desember 2013.
JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) mengusulkan agar pimpinan daerah layaknya gubernur dan bupati tidak memainkan politik sebagai wahana pembangunan daerah.

Pasalnya, kegaduhan politik hanya membuat suasana gaduh namun jaminan ketersedian kebutuhan pokok warganya justru diabaikan.

"Tidak usah gubernur dan bupati itu sibuk politik, karena warga enggak nanya soal itu. Tapi kalau bahan pokok naik, warga sulit mendapatkan pangan itu justru lebih berbahaya," jelas Pakde Karwo, kemarin.

Pakde Karwo yang turut menjadi pembicara seminar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia dengan tema Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Salemba belum lama ini juga mengingatkan masyarakat akan berperilaku apatis bila kebutuhannya tidak terpenuhi.

Bagi dia selama kebutuhan pokok warga tidak terjamin maka warga tidak akan pernah peduli dengan politik yang terjadi.

"Enggak bakalan didengar dan bakalan ditinggal bila pemimpin hanya ngomong politik. Pemerintah peka pada kebutuh mendasar rakyat itu yang lebih penting," tegas dia. (Gus Nyoto)

Senin, 16 Desember 2013

Rencana Aksi Mahasiswa “Tolak” Aset Pemkot Kediri DiBerikan Ke UB Gagal Digelar

Radar Publik
KEDIRI – Rencana Penyampaian Aspirasi secara terbuka akan digelar BEM Kediri di Kantor DPRD Kota Kediri dan Pemerintah Kota Kediri,Selasa (17/12/13) sekira Pukul 09.00.Namun rencana itu “gagal” usai dikabarkan juga ada rencana aksi yang sama oleh Warga Mrican Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.

Dari data yang dihimpun menyebutkan,ijin yang disampaikan Mahasiswa yang tergabung Dalam BEM Kediri Raya ke pihak Kepolisian Resor Kediri Kota untuk rencana penyampaian aspirasi itu telah dilayangkan dan direncanakan akan berkumpul disalah satu kampus dengan agenda atau isu yang diangkat adalah masalah status hibah aset pemkot kediri kepada pihak UB. Kegiatan yang direncanakan akan diikuti oleh massa ± 100 orang dari 5 kampus di Kota Kediri dengan mengunakan Alat yang dipakai :a. Masing-masing kampus mahasiswa menggunakan almamater masing-masing,b. Megaphonec. Bendera kampus masing-masing @ 4 buah Sepeda motor ± 60 unit. Spanduk 1 buah bertuliskan : amankan aset daerah. Pamflet dan selebaran-selebaran. Dengan tuntutan yang akan disampaikan adalah :a. Jangan jual belikan aset daerah apalagi dihibahkan kepada siapapun,b. Batalkan hibah aset daerah kota kediri pada UB karena sesuai dengan rekomendasi DPRD Kota Kediri tahun 2012 c. Batalkan pendirian UB di Kota Kediri karena tidak sesuai dg permendiknas th 2011.

Kabag Ops.Polres Kediri Kota Kompol Sudarto saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengaku tidak ada aksi itu.

“Kami tidak mempersiapkan pasukan,tidak ada aksi alias demo mahasiswa,tidak ada,”tandasnya,Selasa (17/12/13)

Sampai berita ini diturunkan,rencana aksi itu akhirnya batal karena dikabarkan akan ada aksi yang sama dilakukan oleh warga Mrican Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang akan “menghadang”nya.Dan sejauh ini dikabarkan Pengajuan Ijin aksi di pihak Kepolisian oleh Mahasiswa yang tergabung di BEM Kediri Raya sudah masuk di Pihak Kepolisian Resor Kediri Kota. (Red)

Sabtu, 07 Desember 2013

Minta Dagangan Laku, Janda Ini malah Dicabuli Dukun

Radar Publik Sabtu, 7 Desember 2013.
SUMENEP - Seorang dukun di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berurusan dengan polisi karena mencabuli seorang janda dengan modus ritual pesugihan. Ironisnya, pencabulan dengan modus ritual pesugihan itu dilakukan di tempat ibadah.

Perbuatan pria berinisial SD tersebut terbongkar setelah korban, Ka (40), mengadukan apa yang dialaminya kepada warga. Warga setempat pun berang dan membawa Ka ke Mapolres Sumenep di Jalan Urip Sumoharjo.

Polisi mengatakan, awalnya Ka meminta bantuan kepada SD agar dagangannya laris. SD pun meyanggupi permintaan itu dan meminta korban datang ke sebuah rumah ibadah pada malam sebagai syarat. Di sana Sd mencabuli korban.

Korban juga mengaku diancam akan dibunuh bila tidak datang malam itu. “Dia mengaku dicabuli di sana. Pelaku memang dikenal sebagai dukun,” ujar Kabag Humas Polres Sumenep, AKP Subagyo kepada Wartawan, Sabtu (7/12/2013).

Kasim, kerabat korban, mengatakan, sebenarnya warga sudah curiga dengan apa yang dilakukan SD malam itu. Usai dicabuli, Ka diminta keluar lewat pintu belakang.

“Orang di sebelah timur melihat saudara saya. Setelah saya selidiki, dia dikeluarkan melalui pintu belakang dengan dibantu seseorang,” terangnya. (Red)